Yess....Alhamdulillah, bisa menikmati bulan puasa lagi....walaupun di Turki, hiks (tetep ada ngeluhnya, hihi...maap ya Allah). Puasa ini, puasa ke dua saya di Turki dan tahun ini bulan ramadhan masih jatuh di musim panas, yang mana waktu puasanya jadi lebih lama jika dibandingkan dengan di Indonesia. Kalau di Indonesia imsak jam 5, buka jam 6, nah di Turki, Istanbul tepatnya, imsak jam 3.45 dan bukanya...hayooo tebak jam berapa....jam 20.26....mayan yeahhh...sekitar 16-17 jam. Jadi kalau ada yang bilang, aduhh saya ko ga kurus-kurus ya....ayo temenin saya puasa di Turki, dijamin kurus....
Waktu tahun pertama saya puasa di Turki, terus terang saya cukup kaget dengan nuansanya. Sama seperti kebanyakan orang yang jarang ke Turki, selama ini saya beranggapan bahwa Turki adalah negara dengan mayoritas muslim, oleh karena itu saya pikir selama bulan ramadhan diharapkan nuansa ramadhan dan islamnya pasti akan sangat terasa (thanks to turkish number 1 person who created that image). Saya tadinya juga berpikir bahwa sebagian orang yang memeluk agama lain akan menghormati muslim yang sedang menjalankan ibadah puasa dengan tidak makan, minum atau merokok di tempat umum serta restoran-restoran akan memasang tirai-tirai yaa seperti layaknya di Indonesia. Siapa nyana.....ternyata yang saya hadapi jauhhh berbeda....
1. Are people smoking, eating and drinking in public area during Ramadhan? yes they are. Dan yang lebih mencengangkan lagi (lebay ya bahasanya), orang-orang yang merokok, makan dan minum di tempat umum ya orang-orang muslim itu sendiri (ga pake malu-malu lagi). Fakta yang saya tanyakan sendiri ke suami saya, bahwa dari partner kerja 1 timnya yang total ada 10 orang (semua muslim yes), hanya 3 orang yang menjalankan ibadah puasa....dweng dweng....
Jadi kalau dulu sempat ada pemuka partai Islam di Indonesia yang bilang, "Saya ingin menjadikan Jakarta seperti Istanbul".... duhh gemesnya minta ampun....pengen banget saya pukul-pukul manja si bapak sambil nanya "Istanbul bagian mana cong???" anda mainnya hanya sekitaran Blue Mosque sehhh...coba keliling ke area yang lebih jauh....mudah-mudahan mata anda segera terbuka. Karena menurut saya, budaya Islam dan saling menghormati antar sesama manusia lebih kental di Jakarta daripada disini. ****
2. Is the restaurant cover their place with curtain during Ramadhan? nope.
Ya mereka cuek-cuek aja, apalagi pas musim panas begini. Orang-orang pasti lebih memilih untuk makan di restauran yang punya open space, alias tempat makan di luar, jadi mereka bisa kena sinar matahari (maklum, disini fakir panas matahari a.k.a cuma 4 bulan ada panas matahari). Jadi kalau pas kebetulan puasa saat musim panas dan jalan-jalan di Mall, siap-siap lihat orang pada makan di luar lengkap dengan kaca mata hitam, baju minim plus no shame....
**** Turki, atau khususnya Istanbul bukan tempat dimana semua wanita menutup auratnya dengan hijab panjang. Masih banyak kok yang tidak pakai hijab, bahkan masih banyak juga yang berhijab tapi masih merokok di tempat umum (i dont want to judgje). Dan mereka hidup damai berdampingan tanpa ada yang menuduh satu sama lain dengan sebutan kafir, atau mencibir karena masih merokok walaupun sudah memakai hijab. Karena itu, saya sangat sedih melihat kondisi di Indonesia sekarang, yang sedikit-sedikit kafir, sedikit-sedikit merasa lebih muslim (lebih baik) dari muslim lainnya. Padahal tempat yang kalian idolakan Turki ini ya damai-damai saja dengan segala perbedaan (terkait agama) yang ada...
Noted:
Kalau kalian search di google dengan keyword "Ramadhan in Istanbul/Turkey", foto yang keluar pasti foto orang-orang yang sedang sholat berjamaah atau foto ratusan orang yang sedang berbuka puasa, dan mungkin kalian akan berpikir wahhh si embak ini bokis....WELL....saya cuma bilang bahwa itulah image yang ingin ditampilkan oleh sebagian orang tentang Turki, tapi jika kalian penasaran dengan kondisi aslinya, yuuukkkk...kesini saat bulan puasa, dan temukan kebenarannya.... ^^
Comentarios